Civics, mempelajari Norma
Di civics quarter 2 ini saya telah mempelajari macam-macam norma. Norma sama saja peraturan-peraturan. Saya telah membuat norma yang ada di cerita legenda "Talaga Warna". Di situ juga akan diberi arti , sifat, dan contoh dari masing-masing norma. Saya juga membuat lagi norma di cerita Talaga warna, jadi ada dua macam norma-norma dari Talaga Warna.
Norma-norma dari cerita Talaga Warna dengan arti, sifat, dan contoh norma tersebut
(Contoh dari cerita Talaga Warna) Geral/7.2
Norma Agama:
Arti: Norma agama adalah peraturan tertentu untuk mengikuti jalur agamanya yang benar.
Sifat: Di norma agama sifat harus suci kepada Tuhan. Dengan mengikuti norma-norma agama kita bisa bersifat suci kepada Tuhan
Contoh: Berdoalah kalau ada sesuatu yang diinginkan supaya dapat/punya sesuatu yang diinginkan.
- Sanksi: Kalau tidak berdoa untuk mendapatkan /mempunyai yang diinginkan. Akan susah untuk mendapatkannya/mempunyainya.
Norma Hukuman:
Arti: Norma hukuman adalah peraturan-peraturan yang harus benar-benar dipatuhi. Kerena kalau tidak di patuhi akan diberi hukuman
Sifat: Di norma hukuman sifat kita harus sangat patuh kepada peraturan tersebut. Hukuman mempunyai sanksi yang berat. Bahkan bisa membuat bencana.
Contoh: Jangan membuat orang nangis dengan berkata kasar
- Sanksi: Akan mengakibatkan bencana (banjir), karena saking sedihnya orang-orang
Norma Kesopanan:
Arti: Norma kesopanan adalah peraturan untuk menjadi lebih formal, sopan, dan lain-lainnya berkaitan kesopanan
Sifat: Di norma kesopanan sifat kita harus sopan santun dan formal kepada orang lain. Untuk menghargai orang lain
Contoh: Jangan berkata kasar di depan banyak orang
- Sanksi: Orang lain bisa kaget ketika mengdengar kata kasar atau sedih, dan bisa malu.
Norma Kesusilaan:
Arti: Norma kesusilaan adalah peraturan saling menghargai, saling menolong, dan semacamnya.
Sifat Di norma kesusilaan sifat kita harus menghargai orang lain, menolong orang lain yang sedang kesusahan, dll.
Contoh: Hargailah barang yang sudah susah-susah dibeli oleh orang tua kalian sendiri.
- Sanksi: Orang akan nangis. Orang akan sedih.
Norma Agama:
Arti: Norma agama adalah peraturan tertentu untuk mengikuti jalur agamanya yang benar.
Sifat: Di norma agama sifat harus suci kepada Tuhan. Dengan mengikuti norma-norma agama kita bisa bersifat suci kepada Tuhan
Contoh: Berdoalah kalau ada sesuatu yang diinginkan supaya dapat/punya sesuatu yang diinginkan.
- Sanksi: Kalau tidak berdoa untuk mendapatkan /mempunyai yang diinginkan. Akan susah untuk mendapatkannya/mempunyainya.
Norma Hukuman:
Arti: Norma hukuman adalah peraturan-peraturan yang harus benar-benar dipatuhi. Kerena kalau tidak di patuhi akan diberi hukuman
Sifat: Di norma hukuman sifat kita harus sangat patuh kepada peraturan tersebut. Hukuman mempunyai sanksi yang berat. Bahkan bisa membuat bencana.
Contoh: Jangan membuat orang nangis dengan berkata kasar
- Sanksi: Akan mengakibatkan bencana (banjir), karena saking sedihnya orang-orang
Norma Kesopanan:
Arti: Norma kesopanan adalah peraturan untuk menjadi lebih formal, sopan, dan lain-lainnya berkaitan kesopanan
Sifat: Di norma kesopanan sifat kita harus sopan santun dan formal kepada orang lain. Untuk menghargai orang lain
Contoh: Jangan berkata kasar di depan banyak orang
- Sanksi: Orang lain bisa kaget ketika mengdengar kata kasar atau sedih, dan bisa malu.
Norma Kesusilaan:
Arti: Norma kesusilaan adalah peraturan saling menghargai, saling menolong, dan semacamnya.
Sifat Di norma kesusilaan sifat kita harus menghargai orang lain, menolong orang lain yang sedang kesusahan, dll.
Contoh: Hargailah barang yang sudah susah-susah dibeli oleh orang tua kalian sendiri.
- Sanksi: Orang akan nangis. Orang akan sedih.
Cerita legenda Talaga Warna + norma dan sanksi
Talaga Warna
Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Negeri itu dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu. Kerjaaan itu hidup dengan damai dan menyenangkan. Tetapi Prabu dan ratunya tidak mempunyai anak, dan mereka ingin mempunyai anak. Tetapi tidak bisa, jadi prabu dan ratunya sedih karena tidak punya anak. Ada seseorang menyarankan Prabu dan ratunya untuk mengadosi anak. Namun Prabu pun dan ratunya tidak ingin mengadopsi anak, mereka ingin anak sendiri yang dilahirkan sendiri. Sesuatu hari Prabu pergi ke hutan untuk berdoa kepada Tuhan agar mepunyai anak dan hidup gembira. Setelah ia sudah berdoa, ia kembali ke kerajaannya dan tidur. Mengharapkan doanya terkabul.
Lalu di pagi hari, ratu terburu-buru untuk menemui Prabu. Lalu ketika ratu sudah menmui Prabu ia berkata kalau ia hamil. Prabu sangat senang mengdengar kabar itu, ia sangat berterima kasih kepada Tuhan yang telah mengkabulkan doanya. Sembilan bulan kemudian anak bayi perempuan telah lahir. Lalu, bayi itu telah sudah remaja. Ia selalu dihormati karena dia adalah putrid raja dan ratu. Berberapa minggu kemudian hari ulang tahun putri sisah 2 hari. Seluruh kerajaan akan memberikan hadiah untuk putri. Prabu dan seluruh kerajaan akan memberikan akan memberkan kalung terbuat dari emas yang indah. Prabu pergi ke penempa emas, dan menyuruh penempa emas itu untuk membuat kalung yang sangat indah dari emas yang diberikan olah Prabu.
Hari ulang tahun putri telah tiba. Seluruh kerajaan pada berseru. Akhirnya pemberian hadiah seluruh kerajaan telah tiba. Prabu memberikan kalung yang terbuat emas itu kepada putrinya. Putri menerima kalung itu, dan langsung membuangnya lagi ke lantai sehingga kalung itu hancur. Emasnya berantakan. Semua orang tidak menyangka putri akan melakukan hal seperti itu. Lalu ratu menangis. Ketika ratu menangis seluruh orang-orang dikerajaan menangis juga. Lalu ada keajaiban, tanah disekitar kerajaannya menangis. Tiba-tiba keluar air dari tanah sekitar kerajaan dan membuat banjir. Kerajaan itu tenggelam akibat banjir itu. Akibat banjir itu, bekas banjir itu menjadi danau sebuah danau disebut Talaga Warna. Emas-emas dari kalung membuat warna itu berwarna indah.
Norma Kesusilaan:
- Hargailah barang yang sudah susah-susah dibeli oleh orang tua kalian sendiri.
- Sanksi: Orang akan nangis. Orang tua akan sedih.
Norma Kesopanan:
- Barang yang sudah diberikan kepada orang tua jangan dibilang ‘Jelek’ didepan banyak orang maupun didepan orang tuanya.
- Jangan berkata kasar, seperti “jelek” didepan banyak orang
- Sanksi: Orang lain bisa kaget ketika mengdengar kata kasar atau sedih, dan bisa malu.
Norma Hukuman
- Jangan membuat orang nangis dengan berkata kasar, seperti “Jelek”
- Sanksi: Akan mengakibatkan bencana (banjir), karena saking sedihnya orang-orang.
Norma Agama
- Hargailah barang yang diberikan walaupun anda tidak suka barang itu. Barang yang diberikan oleh orang lain adalah kebaikannya kepada orang yang diberikan.
- Berdoalah kalau ada sesuatu yang diinginkan supaya dapat/punya sesuatu yang diinginkan.
- Sanksi: Jika tidak menghargai, orang yang memberikannya akan menyesal. Kalau tidak berdoa untuk mendapatkan /mempunyai yang diinginkan. Akan susah untuk mendapatkannya/mempunyainya.
Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Negeri itu dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu. Kerjaaan itu hidup dengan damai dan menyenangkan. Tetapi Prabu dan ratunya tidak mempunyai anak, dan mereka ingin mempunyai anak. Tetapi tidak bisa, jadi prabu dan ratunya sedih karena tidak punya anak. Ada seseorang menyarankan Prabu dan ratunya untuk mengadosi anak. Namun Prabu pun dan ratunya tidak ingin mengadopsi anak, mereka ingin anak sendiri yang dilahirkan sendiri. Sesuatu hari Prabu pergi ke hutan untuk berdoa kepada Tuhan agar mepunyai anak dan hidup gembira. Setelah ia sudah berdoa, ia kembali ke kerajaannya dan tidur. Mengharapkan doanya terkabul.
Lalu di pagi hari, ratu terburu-buru untuk menemui Prabu. Lalu ketika ratu sudah menmui Prabu ia berkata kalau ia hamil. Prabu sangat senang mengdengar kabar itu, ia sangat berterima kasih kepada Tuhan yang telah mengkabulkan doanya. Sembilan bulan kemudian anak bayi perempuan telah lahir. Lalu, bayi itu telah sudah remaja. Ia selalu dihormati karena dia adalah putrid raja dan ratu. Berberapa minggu kemudian hari ulang tahun putri sisah 2 hari. Seluruh kerajaan akan memberikan hadiah untuk putri. Prabu dan seluruh kerajaan akan memberikan akan memberkan kalung terbuat dari emas yang indah. Prabu pergi ke penempa emas, dan menyuruh penempa emas itu untuk membuat kalung yang sangat indah dari emas yang diberikan olah Prabu.
Hari ulang tahun putri telah tiba. Seluruh kerajaan pada berseru. Akhirnya pemberian hadiah seluruh kerajaan telah tiba. Prabu memberikan kalung yang terbuat emas itu kepada putrinya. Putri menerima kalung itu, dan langsung membuangnya lagi ke lantai sehingga kalung itu hancur. Emasnya berantakan. Semua orang tidak menyangka putri akan melakukan hal seperti itu. Lalu ratu menangis. Ketika ratu menangis seluruh orang-orang dikerajaan menangis juga. Lalu ada keajaiban, tanah disekitar kerajaannya menangis. Tiba-tiba keluar air dari tanah sekitar kerajaan dan membuat banjir. Kerajaan itu tenggelam akibat banjir itu. Akibat banjir itu, bekas banjir itu menjadi danau sebuah danau disebut Talaga Warna. Emas-emas dari kalung membuat warna itu berwarna indah.
Norma Kesusilaan:
- Hargailah barang yang sudah susah-susah dibeli oleh orang tua kalian sendiri.
- Sanksi: Orang akan nangis. Orang tua akan sedih.
Norma Kesopanan:
- Barang yang sudah diberikan kepada orang tua jangan dibilang ‘Jelek’ didepan banyak orang maupun didepan orang tuanya.
- Jangan berkata kasar, seperti “jelek” didepan banyak orang
- Sanksi: Orang lain bisa kaget ketika mengdengar kata kasar atau sedih, dan bisa malu.
Norma Hukuman
- Jangan membuat orang nangis dengan berkata kasar, seperti “Jelek”
- Sanksi: Akan mengakibatkan bencana (banjir), karena saking sedihnya orang-orang.
Norma Agama
- Hargailah barang yang diberikan walaupun anda tidak suka barang itu. Barang yang diberikan oleh orang lain adalah kebaikannya kepada orang yang diberikan.
- Berdoalah kalau ada sesuatu yang diinginkan supaya dapat/punya sesuatu yang diinginkan.
- Sanksi: Jika tidak menghargai, orang yang memberikannya akan menyesal. Kalau tidak berdoa untuk mendapatkan /mempunyai yang diinginkan. Akan susah untuk mendapatkannya/mempunyainya.
Refleksi
Di pelajaran ini saya telah belajar 4 macam norma yang sama saja dengan 4 macan peraturan. Saya telah belajar tentang Norma Agama, Norma Hukuman, Norma Kesopanan, dan Norma Kesusilaan. Norma-norma ini ada di cerita legenda Talaga Warna. Saya bisa mendapatkan nilai bagus ketika saya lebih menaruh informasi lagi tetang norma tersebut.